About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 19 September 2016

Demi Sebuah Impian
    Seiring usia bertambah biasanya cita-cita seseorang akan selalu berubah, benar saja, aku pun mengalami hal itu. Waktu kecil sekali, aku ingat kala itu aku begitu ingin menjadi polisi wanita, soalnya kala itu aku sering melihat polwan yang begitu anggun dan banyak di hormat dan terkenal juga.

Menginjak sekolah cita-cita ku berubah lagi, aku ingin menjadi dokter, karena aku ingat waktu itu nenek sakit dan sangat sulit mencari obat yang bisa menyembuhkannya, kalau aku jadi dokter kan aku bisa mengobati nenek atau keluargaku yang sakit. 
Dari sekian banyak cita-cita yang pernah aku miliki ada satu cita-cita yang dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Cita-cita ku itu adalah menjadi seorang motivator yang didengarkan banyak orang.

Entah kenapa, dari dulu aku begitu menikmati berbagai tontonan yang berkaitan dengan motivasi, pembicara-pembicara handal yang tak pernah minder dan gerogi dengan berbagai pesan dan nasehat yang bisa membuat banyak orang berubah. 
Itulah yang akhirnya tertanam dalam hatiku. Sampai suatu saat aku secara sadar tertekad untuk menjadi motivator terkenal di dunia. Dengan suara lantang dan penuh percaya diri aku mulai memberitahu banyak orang bahwa aku ingin menjadi seperti itu. 
“Rani, apa cita-citamu?” Tanya guruku suatu hari
“Aku ingin menjadi motivator pak…” jawabku tegas
“Oh… kalau begitu kamu harus belajar banyak hal…, bagus itu” lanjut guru bahasa Indonesia tersebut
Atas nasehat guru di sekolah dan bimbingan dari orang tua maka niat dan cita-cita itu semakin tumbuh kuat.

Dan sebagai konsekuensi dari niat tersebut maka aku harus belajar lebih giat lagi. sekarang aku selalu mencari motivasi belajar dari siapapun dan dari mana pun. Hal itu agar aku tidak ketinggalan kereta dan bisa menggapai cita-cita tersebut.
“Seorang motivator adalah seseorang yang pandai dan bijak sana…” ucap kawanku
“Kata siapa…?” Tanyaku

“Sudah jelas dong Ran, motivator kan bisa bicara tentang apa aja dan selalu bisa menumbuhkan semangat….”
Semakin hari aku semakin semangat belajar, cita-cita menjadi sebuah motivasi terbesar ku dalam mengikuti semua pelajaran di sekolah.

Tidak hanya itu saja, di rumah aku rajin mengulang pelajaran yang sudah dipelajari. Bahkan sesekali ayah dan ibu selalu mengajak aku ke toko buku untuk mencari buku – buku bagus yang sebaiknya aku baca. 
---Tamat ---
 
 
 
 
 
 
 
 
Source : http://www.contohcerita.com/2016/01/cerpen-motivasi-belajar.html